Menggunakan alat pencegah kehamilan mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian para ibu-ibu rumah tangga karena memang ingin mencegah terjadinya pembuahan pada kandungan rahim. Dan banyak sekali macam-macam program keluarga berencana (KB) yang bisa dilakulan.
Namun ternyata program ini sebenarnya menyimpan banyak efek samping yang buruk terhadap kesehatan penggunanya. Baik itu melalui KB suntik ataupun KB pil.
Seperti yang sudah dilangsir dari situs konsultasi kesehatan, klikdokter .com. bahwa sebenarnya KB suntik akan membuat lapisan lendir rahim menjadi tipis sehingga menyebabkan proses pengeluaran haid yang sedikit, berbercak atau bahkan tidak mengalami haid sama sekali serta peredaran darah tidak menentu. Secara ilmiah suntikan harus dilakukan secara teratur, dan tidak terlindungi oleh PMS.
Hal lainnya seperti rambut rontok, peningkatan berat badan, tulang menjadi keropos, ketidak teraturannya proses menstruasi, kelainan metabolisme lemak,dan termasuk menometrologi (umumnya pada selang beberapa bulan pertama) serta Amenorea (1 tahun pertama).
Jika pemakaian suntik KB dihentikan, maka siklus menstruasi akan kembali teratur dalam kurun waktu yang lama sekitar 5 bulan - 1 tahun. Kontrasepsi suntikan KB 3 bulan mengandung long-actingprogestin yaitu Nerostiteron enantat [ NETEN] dengan istilah nama dagang depomedroksi progesteron acetat [DPMA] 150 MG yang teratur diberikan setiap kurun waktu 3 bulan.
Hormon inilah yang berfungsi sebagai alat pencegah kehamilan dengan cara proses kerjanya mempengaruhi sistem hormon pada tubuh wanita. Dimana hormon ini, mempunyai efek samping yang sangat serius yaitu mempengaruhi perdarahan yang tidak teratur dimulai dari perdarahan bercak atau flak-flek hingga perdarahan yang berkepanjangan dalam kurun waktu yang lumayan lama.
Bahkan lebih dari 75 % pengguna KB Suntik tidak dapat mengalami menstruasi. Ini dikarenakan setiap individu mempunyai respon dan kekebalan tubuh yang berbeda-beda dalam penerimaan hormon ini. Darah atau bercak-bercak tadi berasal dari peluruhan lapisan-lapisan dinding rahim yang semakin menipis yang keluar seperti darah mens atau haid yang mengalami ketidakteraturannya akibat pengaruh dari hormon tersebut.
Memakai PIL KB
Fungsi KB suntik sebenarnya sama dengan PIL KB yaitu sama-sama mencegah wanita mengalami kehamilan melalui perusakan kandungan hormon estrogen dan prongestin dan menghambat proses indung telur yang berevolusi atau sedang melepaskan sel telur. Selain itu, pil KB juga akan membuat sperma kesulitan untuk membuahi dan mencapai sel telur serta menghalangi sel telur melekat pada lapisan rahim.
Akan tetapi taukah anda tentang efek samping pad Pil KB bagi penggunanya?
Dilangsir dari situs konsultasi kesehatan ,alodokter .com. dan berikut ini adalah beberapa resiko efek samping yang bisa dipicu dari penggunaan obat PIL KB.
Gejala mual
Pada umumnya gejala ini dialami oleh beberapa wanita yang tidak cocok menggunakan pil KB, dan gejala ini bisa berlangsung selama beberapa bulan. Coba saja konsumsikan pil kb dengan makanan sebelum beralih ke metode kontrasepsi lainnya. Mungkin masih bisa diatasi.
Sakit kepala dan rasa tidak nyaman dibagian payudara
Efek ini biasanya akan terjadi pada awa-awal wanita mengkonsumsi pil KB. Jika efek tersebut tidak lekas berkurang atau menghilang maka pertimbangkanlah untuk berganti produk atau merk obat atau ganti dengan program lainnya.
Terjadi pendarahan secara tiba-tiba diluar masa mens
Penggunaan pil KB bisa saja mengalami dampak pendarahan yang terjadi secara tiba-tiba tanpa terduga. Dan ini terjadi ketika diluar masa haid atau mens. Mengkonsumsi pil KB dengan waktu yang sama setiap harinya mungkin bisa membantu meringankan gejalanya. Akan tetapi jika anda merasa was-was maka silahkan anda konsultasikan ke dokter kandungan.
Peningkatan berat badan lambat laun
Walaupun sebenarnya tergolong efek samping yang tidak berbahaya dan kemungkinanya jarang terjadi pada wanita. Tapi beberapa wanita yang cocok mengkonsumsi pil ini akan mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Hal ini umumnya terjadi karena proses penumpukan cairan. Efek ini biasanya akan menurun jika para penggunanya menghentikan mengkonsumsi pil tersebut dalam kurun waktu yang bertahap.
Gairah seks menjadi menurun
Jika anda mengalami atau merasakan hal ini maka anda bisa mencoba jenis pil KB yang berbeda. Karena sebagaian wanita masih bisa terbantu dengan pil lain yang mengandung banyak hormon androgen. Apabila hal ini masih berlanjut maka saran mimin ganti dengan metode yang lainnya.
Itulah beberapa dampak buruk yang bisa dialami oleh para wanita yang menggunakan program KB.